Movies
[REVIEW FILM] DANGAL : Perjuangan Penggulat Wanita
Sinopsis: Mahavir Shingh Phogat adalah seorang mantan atlet
gulat India semasa mudanya pernah
menjadi juara tingkat nasional. Dia akhirnya mundur dari dunia gulat karena
gulat kurang menjanjikan secara ekonomi. Mimpinya untuk bisa memberikan mendali
emas bagi negaranya akhirnya kandas. Dia berharap suatu saat anak laki-lakinya
akan meneruskan mimpinya, tapi ternyata semua anaknya adalah perempuan.
Mengetahui 2 anak perempuannya-Geeta & Babita- berpotensi menjadi seorang
penggulat, Mahavir Shingh melatih mereka berdua untuk bergulat dan mendorong
mereka untuk mengejar mendali hingga tingkat internasional.
Director: Nitesh Tiwari
Cast: Aamir Khan, Sakshi Tanwar, Fatima Sana Shaikh, Girish
Kulkarni, Aparshakti Khurrana, Sanya Malhotra
Published: 21 Desember 2016
Rating: 8.5
***
Invansi film
India sebenarnya sudah saya rasakan sejak kecil. Dari jaman SD, teman-teman
sepantaran saya sudah begitu familiar dengan Kuch Kuch Hotahai, Muhabatein, dan
film-film India lainnya. Tapi jujur, saya belum pernah menonton film-film India
sampai selesai. Hanya sekedar nonton sekilas dan tidak tertarik.
Ini hanya masalah
selera. Jika kalian suka film-film India seperti Kuch Kuch Hotahai, jangan
hakimi saya yang seleranya sedikit berbeda. Saya tidak terlalu suka dengan
gimmick tarian dan drama yang terlalu mendramatisir.
Tapi sejak 3
Idiot muncul, presepsi saya terhadap film India mulai berubah. Mulai dari situ
muncul beberapa film lain yang akhirnya bisa saya nikmati. Cerita-ceritanya
mulai fariatif dan penggarapan filmnya semakin keren.
Aamir Khan
mungkin adalah sosok yang membuat saya mulai merubah presepsi terhadap film
India. Perannya di film 3 Idiot begitu spektakuler, terlebih saat dia membuat
film PK. Semuanya benar-benar membuat saya terkagum-kagum. Ceritanya menarik,
ada kritiknya, dan penggarapannya juga keren, bahkan film ini menjadi film
India terlaris hingga saat ini.
Saat film Aamir
Khan yang terbaru muncul saya akhirnya berekspektasi lebih terhadap film
tersebut. Terlebih dengan banyaknya pujian dari tokoh-tokoh perfileman
Indonesia yang memuji film Dangal. Ekspektasi saya jauh semakin tinggi.
Ternyata
ekspektasi saya tidak dikecewakan. Aamir Khan benar-benar telah sukses dalam
menggarap film Dangal ini. Semua aspek sangat memuaskan buat saya.
Kekhasan dari
Aamir Khan sepertinya adalah melemparkan kritik terhadap society, dan hal itu
ditunjukan juga di film ini. Aamir Khan berusaha menyoroti pemikiran kolot
masyarakat dimana wanita itu adalah sosok lemah yang hanya bertugas untuk
melayani suami dan membesarkan anak-anak.
Tak hanya itu,
Aamir Khan juga menyoroti federasi olahraga (dalam hal ini adalah federasi
gulat India) yang tidak cukup memberikan support terhadap para atletnya untuk
bisa meraih pencapaian yang tinggi di level internasional.
Sisi drama
keluarga yang ditunjukan dalam film ini juga sangat manis. Perselisihan antara
suami dengan istri, ayak dengan anak, dan perselisihan dengan saudara
ditampilkan secara pas, terlihat alami dan tidak berlebihan.
Dari sisi
aksinya, saya angkat jempol untuk Fatima Sana Shaikh yang memerankan Geeta.
Fatima yang notabene bukan seorang atlet gulat, terlihat begitu natural dalam
melakukan setiap adegan hulat. Semua teknik dan gerakan gulat terlihat begitu
asli. Saya benar-benar seperti sedang melihat pertandingan gulat sebenarnya di
layar bioskop.
Aamir Khan juga
tidak diragukan lagi aktingnya. Aamir Khan terlihat begitu detail dalam
menggarap film ini. Bisa dilihat dari bentuk tubuh Mahavir Shingh yang
diperankan Aamir Khan, nampak berotot saat masih muda dan menjadi kian tambun
saat sudah tua.
Film ini memang
sangat mengesankan. Meski jujur, saya lebih suka dengan 3 Idiot karena comedy
(i love comedy), tapi film ini tetap sangat mengesankan buat saya. Aamir Khan
telah berhasil membuat wajah baru terhadap film India. Menonton 2 jam 49 menit
terasa tidak sia-sia dan begitu menyenangkan. Good Job Aamir Khan. (JA)
Tidak ada komentar