[REVIEW FILM] ALONG WITH THE GOD : THE TWO WORLD – Sebuah Perjalanan Alam Baka.

Along With God : The Two World

Sinopsis: Kim Ja-hong (Cha Tae-hyun), seorang petugas pemadam kebakaran meninggal akibat kecelakaan saat dirinya bertugas. Dengan pengawalan Gang-rim (Ha Jung-woo), Haewonmak (Ju Ji-hoon), dan Dukchun (Kim Hyang-gi), selaku malaikat penjaganya, Ja-hong menjalani proses pengadilan di dunia afterlife. 7 pengadilan di 7 neraka harus bisa ia lewati dalam 49 hari untuk bisa bereinkarnasi. Sebuah perjalanan alam baka yang emosional, penuh rekamam ingatan pahit masa lalu, dan perjuangan atas harapan masa depan.
DirectorYong-hwa Kim
Writer: Ho-min Ju (story), Yong-hwa Kim
Cast: Jung-woo Ha (Gang-rim), Tae-hyun Cha (Ja-hong), Ji-hun Ju (Haewonmaek), Hyang-gi Kim (Dukchoon), Dal-su Oh (Judge), Won-hee Im (Judge), Su-an Kim (Great King Taesan), Kyung-soo Do (Won Il-byung), Dong-wook Kim (Soo-hong), etc.
Published: 5 Januari 2018 (IND)
Rating: 7.8/10
***

Beberapa waktu belakangan, saya tengah dipuaskan dengan film-film produksi Korea Selatan. Saya baru menyadari bahwa ternyata film-film Korea tidak melulu tentang kisah cinta yang menye-menye. Hello Ghost, Fabricated City, New Trial, Train To Busan, dan Taxi adalah segelintir film yang membuat presepsi itu sirna.
Film-film tadi membuat saya benar-benar takjub. Ternyata Korea bisa membuat film dengan tema cerita yang sangat beragam dan keren. Selain dari segi cerita yang bisa diolah begitu mendalam dan kompleks, secara teknis film-film Korea juga sangat optimal.
Rumornya pembuat film di Korea memang sangat concern dengan masalah teknis. Sepertinya mereka begitu terobsesi dengan sebuah kesempurnaan.
Rasa penasaran saya pada film Korea semakin menjadi saat Along With God : The Two World diumumkan akan tayang di Indonesia. Mampu mendatangkan lebih dari 10 juta penonton hanya dalam kurun waktu 16 hari sepertinya cukup menjadi alasan untuk saya jadi ngebet untuk nonton film ini.  Tentu saja berbagai review yang saya baca juga turut menguatkan keyakinan untuk menonton.
Karena sebelum-sebelumnya hanya bisa menikmati film-film Korea dari layar kaca laptop, ingin rasanya mencoba menontonnya di bioskop. Sekedar ingin membuktikan bagaimana presisinya—pengolahan cerita dan eksekusi teknis— film Korea yang katanya selalu mendekati sempurna.
Cukup was-was rasanya saat saya masuk ke bioskop sendirian. Hampir semua penonton yang masuk ruang bioskop adalah cewek-cewek dan berpasangan (untuk yang berpasangan, saya yakin si cowok dipaksa menemani ceweknya). Rasanya begitu aneh ada di kerumunan ini. Tapi akhirnya saya melihat ada sosok om-om yang nonton film ini sendirian. Lega rasanya.
Bagi seorang cowok, menikmati karya-karya dari Korea baik kpop, drama tv, maupun memang menjadi sebuah tantangan. Menurunnya maskulinitas di mata teman-teman setongkrongan jadi momok yang cukup menakutkan. Saya pun disini tengah mempertaruhkan image demi membuat review ini.
Tapi bagaimanapun film bagus tetap harus dibagikan. Demi terciptanya selera masyarakat yang lebih elegan.
Di awal film kita akan dibawa melihat Kim Ja-hong yang tengah bermain dalam kukungan api demi menyelamatkan seorang anak kecil. Hingga akhirnya Ja-hong berhasil melemparkan diri keluar dari atas gedung bersama sang anak dalam dekapannya.
Merekapun terjatuh. Sang anak selamat, dan Ja-hong pun meninggal.
Sesaat setelah dirinya meninggal, Ja-hong kebingungan karena dijemput oleh 2 malaikat pengawal bernama Hewonmak (Ju Ji Hoon) dan Deok Choon (Kim Hyang Gi). Hingga akhirnya Ja-hong menyadari bahwa dirinya sudah meninggal.
Bersama dua malaikat penjaganya Ja-hong pun berangkat ke gerbang afterlife, yang kemudian akhirnya bertemu dengan pengawalnya yang satu lagi bernama Gang-rim.
Premise ceritanya mengambil konsep afterlife dari pemahaman ajaran agama Budha. Dimana konsep tentang karma, hari pembalasan, dan reinkarnasi digunakan sebagai landasan cerita.
Setiap orang yang sudah meninggal, di alam baka nanti akan disidang di tujuh neraka (pembunuhan, kemalasan, ketidakjujuran, ketidakadilan, pengkhianatan, kekerasan dan ketidaksalehan) dalam waktu 49 hari. Jika bisa melewati semua proses itu, maka orang tersebut bisa reinkarnasi dan hidup kembali dalam diri yang baru.
Untuk memudahkan pemahaman penonton yang awam, proses persidangan digambarkan seperti proses persidangan di dunia nyata. Disitu terdapat terdakwa (arwah orang mati—Ja-hong), hakim (penjaga tiap pintu neraka), jaksa penuntut, dan pembela (3 malaikat pengawal).
Dari premis ceritanya saja sudah terasa begitu unik. Terlebih kedalaman cerita dari film ini juga benar-benar digali dengan sangat mendalam. Kompleksitas ceritanya dibuat dengan sangat presisi. Dipikirkan secara matang latar belakang dari konflik-konflik yang dimunculkan.
Hampir dalam setiap persidangan, jaksa penuntut selalu bisa mencari celah untuk menjatuhkan Jang-ho. Sisi gelap semasa dia hidup selalu berhasil dikorek—terkadang diakui sendiri oleh Jang-ho—untuk membuat status suri tauladanya tak lagi berguna pada pengadilan.
Dalam setiap proses persidangan juga, kita akan dibawa flashback melihat masa lalu Ja-hong. Disini kita akan melihat bagaimana abu-abunya manusia. Memisahkannya hanya dalam kubu hitam-putih adalah sebuah kenaifan. Ja-hong yang dinyatakan sebagai seorang suri tauladan pun nyatanya memiliki sisi gelapnya sendiri.
Pada bagian ini, sisi dramanya digali begitu dalam. Bagaimana Ja-hong berjuang untuk hidupnya dan hidup keluarganya—ibu dan adiknya.
Menonton bagian ini membuat saya teringat pada film Hello Ghost yang ceritanya seputar masalah keluarga juga, yang kebetulan Cha Tae-hyun juga memegang peran utama.
Tapi dibalik momen-momen kesedihan, ada juga beberapa selipan komedi. Bukan jenis komedi yang membuat tertawa ngakak, tapi selipan komedi ini cukup bisa membuat segar suasana. Drama yang terlalu intens tentu saja akan terasa sangat melelahkan, sedikit selipan komedi adalah pilihan yang tepat untuk sedikit menyegarkan diri penonton ditengah-tengah film.
Along With God : The Two World

Awalnya saya kira, film ini hanya akan berpusat di diri Jang-ho, tapi ternyata perkiraan saya salah. Karakter Gang-rim dan dan Soo-hong juga cukup dalam dieksplorasi. Mereka berdua bahkan hadir dengan menambah kompleksitas cerita, yang membuatnya terasa semakin seru.
Pembangunan karakter masing-masing tokoh di film ini memang patut di acungi jempol. Masing-masing karakter diolah dengan begitu baik. Latar belakangnya kuat sehingga setiap tindakan yang mereka lakukan motofnya juga terasa kuat.
Akting masing-masing tokoh yang sudah mumpuni semakin menyempurnakan film ini. Cha Tae-hyun, Jung Wo-ha, dan Kim Dong-wook menunjukan kelas akting yang luar biasa. Mereka berhasil memerankan karakter masing-masing dengan begitu apik. Pendalaman emosi mereka membuat bagian drama terasa begitu nampol.
Tak hanya menggali sisi dramanya saja, film ini juga menampilkan adegan-adegan aksi. Setting di dunia tak nyata, dan aksi-aksi tak biasa menuntut film ini untuk dilengkapi dengan efek-efek CGI. Memang tidak semulus efek CGI di film-film Hollywood. Tapi jika dibandingkan dengan efek-efek yang banyak dipake sama Anggy Umbara, CGI di film ini udah lumayanlah. Penggambaran nerakanya juga sangat keren. Setiap bagian neraka digambarkan dengan situasi yang berbeda-beda. Sulit menjelaskan detailnya, kalian perlu menontonnya sendiri.
Sangat direkomendasikan untuk kalian menonton film ini. Film ini seperti sebuah paket lengkap. Selama 139 menit kalian akan dipuaskan dengan cerita drama yang menguras air mata, petualangan yang seru, adegan aksi yang menegangkan, dan juga teknis yang mumpuni.
Film berjalan bergitu seru dari awal sampai akhir. Hampir tak ada bagian yang stuck. Jadi, meski durasi filmya cukup panjang, saya pastikan kalian tidak akan bosan ditengah-tengah film.
Along with God bukan saja film yang menghibur, tapi juga bermakna. Kita diajak melihat makna tentang sebuah kehidupan. Apa itu perjuangan dan pengorbanan dalam cinta yang sejati. Selamat menikmati film ini. (JS)
PS : Kabarnya film ini sudah disiapkan sequelnya yang akan tayang 2018 ini. Semoga teka-teki yang tertinggal di film pertama, bisa mulai dibuka di film kedua.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.